This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kamis, 02 Mei 2013

Foto KRPAI Berkaki UM

KRPAI Berkaki Tim Robot Universitas Negeri Malang

Rabu, 01 Mei 2013

Foto Robot KPRAI Beroda UM

KRPAI Beroda Tim Universitas Negeri Malang 

Juara I Kontes Robot Regional I di Medan

 Juara I Kontes Robot Regional I di Medan
Perguruan Tinggi Teknokrat kembali meraih prestasi gemilang di ajang Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) dan Kontes Robot Indonesia (KRI) Regional I Sumatera yang di selenggarakan di Medan tanggal 4-6 Mei 2012. Tidak tanggung-tanggung, di ajang ini Teknokrat memborong tiga gelar juara sekaligus yakni juara I KRCI divisi Beroda, juara III KRCI divisi Humanoid Soccer League, dan juara III KRI. Ajang bergengsi tersebut diikuti oleh 23 perguruan tinggi negeri dan swasta se-Sumatera yang telah dinyatakan lolos seleksi tahap II. Untuk wilayah Lampung hanya Perguruan Tinggi Teknokrat yang mengikuti ajang ini.
Tim robot Teknokrat untuk KRCI divisi beroda bernama Krakatau I, yang beranggotakan Pipit Juwarsih, Febbi Andriawan Saputra, dan Hendi Kusnadi. Pembimbing tim ini adalah Jaka Persada Sembiring. Selanjutnya tim KRCI divisi Humanoid Soccer League bernama Krakatau 3, yang beranggotakan Yomi Afrinaldo, Andria Barus, Rahmat Rizal, dengan pembimbing Maulana Aziz Assuja, S.ST. Sedangkan tim untuk KRI bernama Krakatau 4 yang beranggotakan Doris Juarsa, Ade Nata Rosadi, Yahya Aroji, M. Rizki Fauzi, dan M. Ridho, dengan pembimbing BP. Putra Hermana.
Ketiga tim robot Teknokrat tersebut selanjutnya akan bertarung ditingkat nasional  yang akan di gelar pada tanggal 28 – 30 Juni 2012 di Institut Teknologi Bandung, melawan peserta dari perguruan tinggi negeri dan swasta se-Indonesia. Pemenang KRI tingkat nasional akan berlaga di kontes Internasional Abu Robocon yang digelar di Hongkong, China pada Agustus 2012 mendatang. Sedangkan pemenang nasional KRCI berpeluang untuk mengikuti kompetisi robot 2013 di Amerika Serikat.
Pembimbing Unit Kegiatan Mahasiswa Robotik Teknokrat, Y. Agus Nurhuda, S.Si., M.Cs saat ditemui menjelaskan, robot Teknokrat menjadi juara karena memiliki kelebihan dibandingkan dengan robot-robot yang lain, yaitu mampu memadamkan api hanya dalam waktu 1 menit 20 detik. Sedangkan waktu yang diberikan oleh dewan juri adalah 3 menit. “Tahun ini target kami adalah menembus nasional, untuk itu tim kami akan berupaya agar menjadi juara dan berlaga di internasional”, lanjut Agus.
Selanjutnya Agus juga menjelaskan, selain untuk KRCI dan KRI, tim robot Teknokrat juga akan bertarung di Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI) tingkat nasional. KRSI 2012 ini bertema Robot Penari Piring yang diselaraskan dengan seni budaya asli Sumatera Barat. Pada KRSI ini robot harus mampu melakukan gerakan menari mengikuti irama musik pengiring tari piring dengan cara mendengarkan langsung dari sistem audio gedung lomba menggunakan sensor suara. Tahun lalu Teknokrat meraih juara III KRSI tingkat Nasional, papar Agus.
Sementara itu saat di temui terpisah, Ketua Perguruan Tinggi Teknokrat, Dr. HM. Nasrullah Yusuf, SE., MBA. mengungkapkan rasa bangganya atas prestasi yang diraih oleh tim Robot Teknokrat. Menurut Beliau, prestasi ini adalah buah hasil kerja keras dan kegigihan tim. “Perguruan Tinggi akan selalu memotivasi dan memfasilitasi kegiatan ini, khususnya dalam menghadapi kontes tingkat nasional mendatang”, ujar Beliau.

TIM ROBOT UM

Sistem Pengatur Pendingin Udara AC (Air Conditioner)


Sistem Pengatur Pendingin Udara AC (Air Conditioner)

Sistem Pengatur Pendingin Udara AC (Air Conditioner) menggunakan sistem kontrol tertutup yang identik dengan sistem kontrol umpan balik, dimana nilai keluaran akan ikut mempengaruhi pada aksi kontrolnya. Secara umum sistem kontrol loop tertutup seperti gambar dibawah.

Diagram balok sistem kontrol loop tertutup
A.    Komponen Sistem Kontrol Loop Tertutup  :
1.      Sensor :   Elemen yang langsung mengadakan kontak dengan obyek yang diukur.  Transduser berfungsi untuk mengubah besaran fisis yang diukur menjadi  besaran fisis lainnya. Dalam Pengatur Pendingin Udara (AC) Ini menggunakan sesnsor suhu yaitu untuk mendeteksi kesalahan (error ) dari derajat suhu aktual dengan derajat suhu yang diinginkan.
2.      Detektor Kesalahan (Kontroler) : Mengukur kesalahan (error) yang terjadi antara keluaran sesungguhnya dan  keluaran yang diinginkan.  Melalui detektor kesalahan ini, error yang diterima melalui sensor suhu akan diukur dan membuat kontroler berusaha untuk memperbaikinya.
3.      Penggerak / Actuator : Mengontrol aliran energi ke sistem yang dikontrol. Alat ini juga disebut dengan elemen pengontrol akhir (final control element). Dalam Pengatur Pendingin Udara (AC) ini penggeraknya dengan operasi pendingin udara (AC) dengan derajat suhu yang diinginkan pemakai.
4.      Penguat / Amplifier : Power Amplifier merupakan unit yang dibutuhkan karena daya dari detektor kesalahan tidak cukup kuat untuk menggerakkan elemen keluaran. Pada Pengatur Pendingin Udara (AC) penguat ini menghasilkan suhu ruangan yang diinginkan jika ada kesalahan maka akan memberikan umpan balik berupa derajat suhu ruangan setelah diberikan aksi udara dingin.

B.     Proses Umpan Balik Pendingin Udara (AC)

Diagram kotak sistem pengatur Pendingin Udara (AC)
Diagram diatas menunjukkan bahwa Masukan dari sistem AC adalah derajat suhu yang diinginkan si pemakai. Keluarannya berupa udara dingin yang akan mempengaruhi suhu ruangan sehingga suhu ruangan diharapkan akan sama dengan suhu yang diinginkan. Dengan memberikan umpan balik berupa derajat suhu ruangan setelah diberikan aksi udara dingin, maka akan didapatkan kesalahan (error) dari derajat suhu aktual dengan derajat suhu yang diinginkan. Adanya kesalahan ini membuat kontroler berusaha memperbaikinya sehingga didapatkan kesalahan yang semakin lama semakin mengecil. Dan memberikan proses umpan balik sistem AC.


Referensi :
Bab-1-Konsep-Umum-Sistem-Kontrol.pdf
Power-Point.I Konsep Siskon

Programmable Logic Controller


1.      Pengertian PLC
        Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe dan tingkat kesulitan yang beraneka ragam [2].
Definisi Programmable Logic Controller menurut Capiel (1982) adalah :sistem elektronik yang beroperasi secara dijital dan didisain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O digital maupun analog [3].
Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut :
1.      Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya.
2.      Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic (ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.
3.      Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan.
PLC ini dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay sequensial dalam suatu sistem kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat dikendalikan, dan dioperasikan oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan di bidang pengoperasian komputer secara khusus. PLC ini memiliki bahasa pemrograman yang mudah dipahami dan dapat dioperasikan bila program yang telah dibuat dengan menggunakan software yang sesuai dengan jenis PLC yang digunakan sudah dimasukkan.Alat ini bekerja berdasarkan input-input yang ada dan tergantung dari keadaan pada suatu waktu tertentu yang kemudian akan meng-ON atau meng-OFF kan output-output. 1 menunjukkan bahwa keadaan yang diharapkan terpenuhi sedangkan 0 berarti keadaan yang diharapkan tidak terpenuhi. PLC juga dapat diterapkan untuk pengendalian sistem yang memiliki output banyak.
  Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC dapat   dibagi secara umum dan secara khusus [4].
  Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut:
1. Sekuensial Control. PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step atau langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.
2. Monitoring Plant. PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut pada operator.
Sedangkan fungsi PLC secara khusus adalah dapat memberikan input ke CNC (Computerized Numerical Control). Beberapa PLC dapat memberikan input ke CNC untuk kepentingan pemrosesan lebih lanjut. CNC bila dibandingkan dengan PLC mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya. CNC biasanya dipakai untuk proses finishing, membentuk benda kerja, moulding dan sebagainya.
Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan proses yang dikendalikan lalu melakukan serangkaian instruksi logika terhadap sinyal masukan tersebut sesuai dengan program yang tersimpan dalam memori lalu menghasilkan sinyal keluaran untuk mengendalikan aktuator atau peralatan lainnya.

2.      Sistem Kendali Konvesional
            Sistem kendali proses dalam dunia industri senantiasa berkembang seiring dengan semakin meningkatnya jumlah produksi barang yang harus dihasilkan. Mesin-mesin yang digunakan untuk melakukan proses produksi, pada umumnya digerakkan oleh motor listrik.
            Pada awalnya pengendalian mesin-mesin industri yang digerakkan oleh motor listrik masih menggunakan saklar-saklar biasa yang dioperasikan secara langsung oleh tangan manusia, atau yang lebih dikenal dengan sistem manual. Kenyataannya, sistem manual kurang handal dan tidak fleksibel. Untuk itulah para ahli dan praktisi di dunia industri secara berkesinambungan melakukan percobaan dan riset dalam rangka menciptakan suatu sistem kendali yang dapat melaksanakan proses produksi dengan lebih efisien, praktis, dan otomatis. Seiring dengan berjalannya waktu, sistem manual mulai ditinggalakan dan selanjutnya digantikan dengan sistem yang menggunakan rele. Pengoperasian peralatan yang membutuhkan daya listrik yang relatif lebih besar, dapat dilakukukan dengan mencatu daya listrik yang relatif rendah pada sebuah relley. Selanjutnya dengan kombinasi berbagai jenis relley, dapat dibentuk suatu sistem kendali yang melaksanakan suatu proses yang spesifik. Sistem inilah yang dikenal dengan sistem kendali konvensional.

3.      Pengendalian PLC


            Apabila melakukan pengendalian peralatan maka akan mencakup tiga bagian, yaitu : Input, Output dan Controller. Bagian input adalah peralatan yang memberikan masukan untuk menentukan proses kerja peralatan  yang dikontrol (switch tekan, limit switch, thumbwheel switch, flow switch, level switch, dll). Bagian output adalah peralatan yang dipergunakan untuk melaksanakan hasil dari suatu proses (motor, solenoid, led display, heater, lampu, dll). Bagian controller  adalah melaksanakan perhitungan, pengambilan keputusan, pengendalian dari      input untuk dikeluarkan dibagian output (dalam hal ini dilakukan oleh PC



Gambar 2.5  I/O dan pemrograman Ladder dengan PC

            Untuk  mengetahui  dasar  kerja  PC  diberikan  contoh  pada  gambar  ,  yaitu  dasar pemrograman  dengan  ladder,  sehingga  akan  mudah  dipahami  bagaimana  merancang suatu program mengenai relay dan switch yang selanjutnya dimasukkan ke memory PC dengan memakai console atau download dengan personal komputer.

Pengenalan Mikrokontroller


1.1  Apa itu Mikrokontroler?

Komputer hadir dalam kehidupan manusia baru 50 tahun terakhir, namun efeknya sangat besar dalam mengubah kehidupan manusia, bahkan melebihi penemuan manusia lainnya seperti radio, telepon, automobil, dan televisi. Begitu banyak aplikasi memanfaatkan komputer, terutama dalam pemanfaatan kemampuan chip mikroprosesor di dalamnya yang dapat melakukan komputasi sangat cepat, dapat bekerja sendiri dengan diprogram, dan dilengkapi memori untuk menyimpan begitu banyak data. Seiring dengan perkembangan zaman, semakin luaslah kebutuhan akan kemampuan seperti yang dimiliki oleh komputer, sehingga menyebabkan munculnya terobosan-terobosan baru yang salah satunya adalah dibuatnya chip mikrokontroler.

Mikrokontroler adalah single chip computer yang memiliki kemampuan untuk diprogram dan digunakan untuk tugas-tugas yang berorientasi kontrol. Mikrokontroler datang dengan dua alasan utama, yang pertama adalah kebutuhan pasar (market need) dan yang kedua adalah perkembangan teknologi baru. Yang dimaksud dengan kebutuhan pasar adalah kebutuhan yang luas dari produk-produk elektronik akan perangkat pintar sebagai pengontrol dan pemroses data. Sedangkan yang dimaksud dengan perkembangan teknologi baru adalah perkembangan teknologi semikonduktor yang memungkinkan pembuatan chip dengan kemampuan komputasi yang sangat cepat, bentuk yang semakin mungil, dan harga yang semakin murah.




1.2 Perbedaan Mikrokontroler dan Mikroprosesor

Terdapat perbedaan yang signifikan antara mikrokontroler dan mikroprosessor. Perbedaan yang utama antara keduanya dapat dilihat dari dua faktor utama yaitu arsitektur perangkat keras (hardware architecture) dan aplikasi masing-masing.
Ditinjau dari segi arsitekturnya, mikroprosesor hanya merupakan single chip CPU, sedangkan mikrokontroler dalam IC-nya selain CPU juga terdapat piranti lain yang memungkinkan mikrokontroler berfungsi sebagai suatu single chip computer. Dalam sebuah IC mikrokontroler telah terdapat ROM, RAM, EPROM, serial interface dan paralel interface, timer, interrupt controller, konverter Anlog ke Digital, dan lainnya (tergantung feature yang melengkapi mikrokontroler tersebut).
Sedangkan dari segi aplikasinya, mikroprosessor hanya berfungsi sebagai Central Processing Unit yang menjadi otak komputer, sedangkan mikrokontroller, dalam bentuknya yang mungil, pada umumnya ditujukan untuk melakukan tugas–tugas yang berorientasi kontrol pada rangkaian yang membutuhkan jumlah komponen minimum dan biaya rendah (low cost).

1.3 Aplikasi Mikrokontroler

Karena kemampuannya yang tinggi, bentuknya yang kecil, konsumsi dayanya yang rendah, dan harga yang murah maka mikrokontroler begitu banyak digunakan di dunia. Mikrokontroler digunakan mulai dari mainan anak-anak, perangkat elektronik rumah tangga, perangkat pendukung otomotif, peralatan industri, peralatan telekomunikasi, peralatan medis dan kedokteran, sampai dengan pengendali robot serta persenjataan militer. Terdapat beberapa keunggulan yang diharapkan dari alat-alat yang berbasis mikrokontroler (microcontroller-based solutions) :
·         Kehandalan tinggi (high reliability) dan kemudahan integrasi dengan komponen lain (high degree of integration)
·         Ukuran yang semakin dapat diperkecil (reduced in size)
·         Penggunaan komponen dipersedikit (reduced component count) yang juga akan menyebabkan biaya produksi dapat semakin ditekan (lower manufacturing cost)
·         Waktu pembuatan lebih singkat (shorter development time) sehingga lebih cepat pula dijual ke pasar sesuai kebutuhan (shorter time to market)
·         Konsumsi daya yang rendah (lower power consumption)

1.4 Perkembangan Mikrokontroler

Karena kebutuhan yang tinggi terhadap “chip-chip pintar” dengan berbagai fasilitasnya, maka berbagai vendor juga berlomba untuk menawarkan produk-produk mikrokontrolernya. Hal tersebut terjadi semenjak tahun 1970-an.  Motorola mengeluarkan seri mikrokontroler 6800 yang terus dikembangkan hingga sekarang menjadi 68HC05, 68HC08, 68HC11, 68HC12, dan 68HC16. Zilog juga mengeluarkan seri mikroprosesor Z80-nya yang terkenal dan terus dikembangkan hingga kini menjadi Z180 dan kemudian diadopsi juga oleh mikroprosesor Rabbit. Intel mengeluarkan mikrokontrolernya yang populer di dunia yaitu 8051, yang karena begitu populernya maka arsitektur 8051 tersebut kemudian diadopsi oleh vendor lain seperti Phillips, Siemens, Atmel, dan vendor-vendor lain dalam produk mikrokontroler mereka. Selain itu masih ada mikrokontroler populer lainnya seperti Basic Stamps, PIC dari Microchip, MSP 430 dari Texas Instrument dan masih banyak lagi.

Selain mikroprosesor dan mikrokontroler, sebenarnya telah bemunculan chip-chip pintar lain seperti DSP prosesor dan Application Spesific Integrated Circuit (ASIC). Di masa depan, chip-chip mungil berkemampuan sangat tinggi akan mendominasi semua desain elektronik di dunia sehingga mampu memberikan kemampuan komputasi yang tinggi serta meminimumkan jumlah komponen-komponen konvensional.