Kamis, 02 Mei 2013
Rabu, 01 Mei 2013
Juara I Kontes Robot Regional I di Medan
Juara I Kontes Robot Regional I di Medan
Perguruan Tinggi Teknokrat kembali meraih prestasi
gemilang di ajang Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) dan Kontes Robot
Indonesia (KRI) Regional I Sumatera yang di selenggarakan di Medan
tanggal 4-6 Mei 2012. Tidak tanggung-tanggung, di ajang ini Teknokrat
memborong tiga gelar juara sekaligus yakni juara I KRCI divisi Beroda,
juara III KRCI divisi Humanoid Soccer League, dan juara III KRI. Ajang
bergengsi tersebut diikuti oleh 23 perguruan tinggi negeri dan swasta
se-Sumatera yang telah dinyatakan lolos seleksi tahap II. Untuk wilayah
Lampung hanya Perguruan Tinggi Teknokrat yang mengikuti ajang ini.
Tim robot Teknokrat untuk KRCI divisi beroda
bernama Krakatau I, yang beranggotakan Pipit Juwarsih, Febbi Andriawan
Saputra, dan Hendi Kusnadi. Pembimbing tim ini adalah Jaka Persada
Sembiring. Selanjutnya tim KRCI divisi Humanoid Soccer League bernama
Krakatau 3, yang beranggotakan Yomi Afrinaldo, Andria Barus, Rahmat
Rizal, dengan pembimbing Maulana Aziz Assuja, S.ST. Sedangkan tim untuk
KRI bernama Krakatau 4 yang beranggotakan Doris Juarsa, Ade Nata Rosadi,
Yahya Aroji, M. Rizki Fauzi, dan M. Ridho, dengan pembimbing BP. Putra
Hermana.
Ketiga tim robot Teknokrat tersebut selanjutnya
akan bertarung ditingkat nasional yang akan di gelar pada tanggal 28 –
30 Juni 2012 di Institut Teknologi Bandung, melawan peserta dari
perguruan tinggi negeri dan swasta se-Indonesia. Pemenang KRI tingkat
nasional akan berlaga di kontes Internasional Abu Robocon yang digelar
di Hongkong, China pada Agustus 2012 mendatang. Sedangkan pemenang
nasional KRCI berpeluang untuk mengikuti kompetisi robot 2013 di Amerika
Serikat.
Pembimbing Unit Kegiatan Mahasiswa Robotik
Teknokrat, Y. Agus Nurhuda, S.Si., M.Cs saat ditemui menjelaskan, robot
Teknokrat menjadi juara karena memiliki kelebihan dibandingkan dengan
robot-robot yang lain, yaitu mampu memadamkan api hanya dalam waktu 1
menit 20 detik. Sedangkan waktu yang diberikan oleh dewan juri adalah 3
menit. “Tahun ini target kami adalah menembus nasional, untuk itu tim
kami akan berupaya agar menjadi juara dan berlaga di internasional”,
lanjut Agus.
Selanjutnya Agus juga menjelaskan, selain untuk
KRCI dan KRI, tim robot Teknokrat juga akan bertarung di Kontes Robot
Seni Indonesia (KRSI) tingkat nasional. KRSI 2012 ini bertema Robot
Penari Piring yang diselaraskan dengan seni budaya asli Sumatera Barat.
Pada KRSI ini robot harus mampu melakukan gerakan menari mengikuti irama
musik pengiring tari piring dengan cara mendengarkan langsung dari
sistem audio gedung lomba menggunakan sensor suara. Tahun lalu Teknokrat
meraih juara III KRSI tingkat Nasional, papar Agus.
Sementara itu saat di temui terpisah, Ketua Perguruan Tinggi
Teknokrat, Dr. HM. Nasrullah Yusuf, SE., MBA. mengungkapkan rasa
bangganya atas prestasi yang diraih oleh tim Robot Teknokrat. Menurut
Beliau, prestasi ini adalah buah hasil kerja keras dan kegigihan tim.
“Perguruan Tinggi akan selalu memotivasi dan memfasilitasi kegiatan ini,
khususnya dalam menghadapi kontes tingkat nasional mendatang”, ujar
Beliau.Sistem Pengatur Pendingin Udara AC (Air Conditioner)
Sistem
Pengatur Pendingin Udara AC (Air Conditioner)
Sistem
Pengatur Pendingin Udara AC (Air Conditioner) menggunakan sistem kontrol
tertutup yang identik dengan sistem kontrol umpan balik, dimana nilai keluaran
akan ikut mempengaruhi pada aksi kontrolnya. Secara umum sistem kontrol loop
tertutup seperti gambar dibawah.
Diagram balok sistem kontrol loop
tertutup
A.
Komponen Sistem Kontrol Loop Tertutup :
1.
Sensor : Elemen yang langsung mengadakan kontak
dengan obyek yang diukur. Transduser berfungsi untuk mengubah besaran fisis yang diukur
menjadi besaran fisis lainnya. Dalam
Pengatur Pendingin Udara (AC) Ini menggunakan sesnsor suhu yaitu untuk
mendeteksi kesalahan (error ) dari
derajat suhu aktual dengan derajat suhu yang diinginkan.
2.
Detektor Kesalahan
(Kontroler) : Mengukur kesalahan (error) yang terjadi antara keluaran
sesungguhnya dan keluaran yang diinginkan. Melalui detektor kesalahan ini, error yang diterima melalui
sensor suhu akan diukur dan membuat kontroler berusaha untuk memperbaikinya.
3.
Penggerak / Actuator : Mengontrol aliran energi ke sistem yang
dikontrol. Alat ini juga disebut dengan elemen
pengontrol akhir (final control element). Dalam Pengatur Pendingin Udara (AC) ini penggeraknya dengan operasi
pendingin udara (AC) dengan derajat suhu yang diinginkan pemakai.
4.
Penguat / Amplifier : Power Amplifier merupakan unit yang dibutuhkan karena daya dari detektor kesalahan tidak cukup kuat untuk menggerakkan elemen keluaran. Pada Pengatur Pendingin Udara (AC) penguat ini menghasilkan
suhu ruangan yang diinginkan jika ada kesalahan maka akan memberikan umpan
balik berupa derajat suhu ruangan setelah diberikan aksi udara dingin.
B.
Proses
Umpan Balik Pendingin Udara (AC)
Diagram
kotak sistem pengatur Pendingin Udara (AC)
Diagram
diatas menunjukkan bahwa Masukan dari sistem AC adalah derajat suhu yang
diinginkan si pemakai. Keluarannya berupa udara dingin yang akan mempengaruhi
suhu ruangan sehingga suhu ruangan diharapkan akan sama dengan suhu yang
diinginkan. Dengan memberikan umpan balik berupa derajat suhu ruangan setelah
diberikan aksi udara dingin, maka akan didapatkan kesalahan (error) dari
derajat suhu aktual dengan derajat suhu yang diinginkan. Adanya kesalahan ini
membuat kontroler berusaha memperbaikinya sehingga didapatkan kesalahan yang
semakin lama semakin mengecil. Dan memberikan proses umpan balik sistem AC.
Referensi :
Bab-1-Konsep-Umum-Sistem-Kontrol.pdf
Power-Point.I
Konsep Siskon
Programmable Logic Controller
1. Pengertian
PLC
Programmable Logic Controllers (PLC)
adalah komputer elektronik yang mudah digunakan (user friendly) yang memiliki
fungsi kendali untuk berbagai tipe dan tingkat kesulitan yang beraneka ragam
[2].
Definisi Programmable Logic Controller menurut Capiel (1982) adalah :sistem elektronik yang beroperasi secara dijital dan didisain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O digital maupun analog [3].
Definisi Programmable Logic Controller menurut Capiel (1982) adalah :sistem elektronik yang beroperasi secara dijital dan didisain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O digital maupun analog [3].
Berdasarkan
namanya konsep PLC adalah sebagai berikut :
1. Programmable,
menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan program yang telah
dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya.
2. Logic,
menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic (ALU),
yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi,
mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.
3. Controller,
menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga
menghasilkan output yang diinginkan.
PLC ini dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay sequensial dalam suatu sistem kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat dikendalikan, dan dioperasikan oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan di bidang pengoperasian komputer secara khusus. PLC ini memiliki bahasa pemrograman yang mudah dipahami dan dapat dioperasikan bila program yang telah dibuat dengan menggunakan software yang sesuai dengan jenis PLC yang digunakan sudah dimasukkan.Alat ini bekerja berdasarkan input-input yang ada dan tergantung dari keadaan pada suatu waktu tertentu yang kemudian akan meng-ON atau meng-OFF kan output-output. 1 menunjukkan bahwa keadaan yang diharapkan terpenuhi sedangkan 0 berarti keadaan yang diharapkan tidak terpenuhi. PLC juga dapat diterapkan untuk pengendalian sistem yang memiliki output banyak.
PLC ini dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay sequensial dalam suatu sistem kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat dikendalikan, dan dioperasikan oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan di bidang pengoperasian komputer secara khusus. PLC ini memiliki bahasa pemrograman yang mudah dipahami dan dapat dioperasikan bila program yang telah dibuat dengan menggunakan software yang sesuai dengan jenis PLC yang digunakan sudah dimasukkan.Alat ini bekerja berdasarkan input-input yang ada dan tergantung dari keadaan pada suatu waktu tertentu yang kemudian akan meng-ON atau meng-OFF kan output-output. 1 menunjukkan bahwa keadaan yang diharapkan terpenuhi sedangkan 0 berarti keadaan yang diharapkan tidak terpenuhi. PLC juga dapat diterapkan untuk pengendalian sistem yang memiliki output banyak.
Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam
prakteknya PLC dapat dibagi secara umum
dan secara khusus [4].
Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut:
1. Sekuensial Control. PLC memproses input sinyal biner
menjadi output yang digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara
berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step atau langkah dalam
proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.
2. Monitoring Plant. PLC secara terus menerus memonitor
status suatu sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan
mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol
(misalnya nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut pada
operator.
Sedangkan fungsi PLC secara khusus
adalah dapat memberikan input ke CNC (Computerized Numerical Control). Beberapa
PLC dapat memberikan input ke CNC untuk kepentingan pemrosesan lebih lanjut.
CNC bila dibandingkan dengan PLC mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan
lebih mahal harganya. CNC biasanya dipakai untuk proses finishing, membentuk
benda kerja, moulding dan sebagainya.
Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan
proses yang dikendalikan lalu melakukan serangkaian instruksi logika terhadap
sinyal masukan tersebut sesuai dengan program yang tersimpan dalam memori lalu
menghasilkan sinyal keluaran untuk mengendalikan aktuator atau peralatan
lainnya.
2. Sistem
Kendali Konvesional
Sistem
kendali proses dalam dunia industri senantiasa berkembang seiring dengan
semakin meningkatnya jumlah produksi barang yang harus dihasilkan. Mesin-mesin
yang digunakan untuk melakukan proses produksi, pada umumnya digerakkan oleh
motor listrik.
Pada
awalnya pengendalian mesin-mesin industri yang digerakkan oleh motor listrik
masih menggunakan saklar-saklar biasa yang dioperasikan secara langsung oleh
tangan manusia, atau yang lebih dikenal dengan sistem manual. Kenyataannya,
sistem manual kurang handal dan tidak fleksibel. Untuk itulah para ahli dan
praktisi di dunia industri secara berkesinambungan melakukan percobaan dan
riset dalam rangka menciptakan suatu sistem kendali yang dapat melaksanakan
proses produksi dengan lebih efisien, praktis, dan otomatis. Seiring dengan
berjalannya waktu, sistem manual mulai ditinggalakan dan selanjutnya digantikan
dengan sistem yang menggunakan rele. Pengoperasian peralatan yang membutuhkan
daya listrik yang relatif lebih besar, dapat dilakukukan dengan mencatu daya
listrik yang relatif rendah pada sebuah relley. Selanjutnya dengan kombinasi
berbagai jenis relley, dapat dibentuk suatu sistem kendali yang melaksanakan
suatu proses yang spesifik. Sistem inilah yang dikenal dengan sistem kendali
konvensional.
3. Pengendalian
PLC
Gambar 2.5 I/O dan pemrograman Ladder dengan PC
Untuk mengetahui dasar kerja PC diberikan contoh pada gambar , yaitu dasar pemrograman dengan ladder, sehingga akan mudah dipahami bagaimana merancang suatu program mengenai
relay dan switch
yang selanjutnya dimasukkan ke memory PC
dengan memakai console atau download dengan personal komputer.
Pengenalan Mikrokontroller
1.1
Apa itu
Mikrokontroler?
Komputer
hadir dalam kehidupan manusia baru 50 tahun terakhir, namun efeknya sangat
besar dalam mengubah kehidupan manusia, bahkan melebihi penemuan manusia
lainnya seperti radio, telepon, automobil, dan televisi. Begitu banyak aplikasi
memanfaatkan komputer, terutama dalam pemanfaatan kemampuan chip mikroprosesor
di dalamnya yang dapat melakukan komputasi sangat cepat, dapat bekerja sendiri
dengan diprogram, dan dilengkapi memori untuk menyimpan begitu banyak data.
Seiring dengan perkembangan zaman, semakin luaslah kebutuhan akan kemampuan
seperti yang dimiliki oleh komputer, sehingga menyebabkan munculnya
terobosan-terobosan baru yang salah satunya adalah dibuatnya chip
mikrokontroler.
Mikrokontroler adalah
single chip computer yang memiliki kemampuan untuk diprogram dan digunakan
untuk tugas-tugas yang berorientasi kontrol. Mikrokontroler datang dengan dua
alasan utama, yang pertama adalah kebutuhan pasar (market need) dan yang kedua adalah perkembangan teknologi baru.
Yang dimaksud dengan kebutuhan pasar adalah kebutuhan yang luas dari
produk-produk elektronik akan perangkat pintar sebagai pengontrol dan pemroses
data. Sedangkan yang dimaksud dengan perkembangan teknologi baru adalah
perkembangan teknologi semikonduktor yang memungkinkan pembuatan chip dengan
kemampuan komputasi yang sangat cepat, bentuk yang semakin mungil, dan harga
yang semakin murah.
1.2 Perbedaan Mikrokontroler dan
Mikroprosesor
Terdapat
perbedaan yang signifikan antara mikrokontroler dan mikroprosessor. Perbedaan
yang utama antara keduanya dapat dilihat dari dua faktor utama yaitu arsitektur
perangkat keras (hardware architecture)
dan aplikasi masing-masing.
Ditinjau
dari segi arsitekturnya, mikroprosesor hanya merupakan single chip CPU,
sedangkan mikrokontroler dalam IC-nya selain CPU juga terdapat piranti lain
yang memungkinkan mikrokontroler berfungsi sebagai suatu single chip computer.
Dalam sebuah IC mikrokontroler telah terdapat ROM, RAM, EPROM, serial interface
dan paralel interface, timer, interrupt controller, konverter Anlog ke Digital,
dan lainnya (tergantung feature yang melengkapi mikrokontroler tersebut).
Sedangkan
dari segi aplikasinya, mikroprosessor hanya berfungsi sebagai Central
Processing Unit yang menjadi otak komputer, sedangkan mikrokontroller, dalam
bentuknya yang mungil, pada umumnya ditujukan untuk melakukan tugas–tugas yang
berorientasi kontrol pada rangkaian yang membutuhkan jumlah komponen minimum
dan biaya rendah (low cost).
1.3 Aplikasi Mikrokontroler
Karena
kemampuannya yang tinggi, bentuknya yang kecil, konsumsi dayanya yang rendah,
dan harga yang murah maka mikrokontroler begitu banyak digunakan di dunia.
Mikrokontroler digunakan mulai dari mainan anak-anak, perangkat elektronik
rumah tangga, perangkat pendukung otomotif, peralatan industri, peralatan
telekomunikasi, peralatan medis dan kedokteran, sampai dengan pengendali robot
serta persenjataan militer. Terdapat beberapa keunggulan yang diharapkan dari
alat-alat yang berbasis mikrokontroler (microcontroller-based
solutions) :
·
Kehandalan tinggi (high reliability) dan
kemudahan integrasi dengan komponen lain (high
degree of integration)
·
Ukuran yang semakin dapat diperkecil (reduced in size)
·
Penggunaan komponen dipersedikit (reduced component count) yang juga akan
menyebabkan biaya produksi dapat semakin ditekan (lower manufacturing cost)
·
Waktu pembuatan lebih singkat (shorter development time) sehingga lebih
cepat pula dijual ke pasar sesuai kebutuhan (shorter time to market)
·
Konsumsi daya yang rendah (lower power consumption)
1.4 Perkembangan Mikrokontroler
Karena
kebutuhan yang tinggi terhadap “chip-chip pintar” dengan berbagai fasilitasnya,
maka berbagai vendor juga berlomba untuk menawarkan produk-produk
mikrokontrolernya. Hal tersebut terjadi semenjak tahun 1970-an. Motorola mengeluarkan seri mikrokontroler
6800 yang terus dikembangkan hingga sekarang menjadi 68HC05, 68HC08, 68HC11,
68HC12, dan 68HC16. Zilog juga mengeluarkan seri mikroprosesor Z80-nya yang
terkenal dan terus dikembangkan hingga kini menjadi Z180 dan kemudian diadopsi
juga oleh mikroprosesor Rabbit. Intel mengeluarkan mikrokontrolernya yang
populer di dunia yaitu 8051, yang karena begitu populernya maka arsitektur 8051
tersebut kemudian diadopsi oleh vendor lain seperti Phillips, Siemens, Atmel,
dan vendor-vendor lain dalam produk mikrokontroler mereka. Selain itu masih ada
mikrokontroler populer lainnya seperti Basic Stamps, PIC dari Microchip, MSP
430 dari Texas Instrument dan masih banyak lagi.
Selain
mikroprosesor dan mikrokontroler, sebenarnya telah bemunculan chip-chip pintar
lain seperti DSP prosesor dan Application Spesific Integrated Circuit (ASIC).
Di masa depan, chip-chip mungil berkemampuan sangat tinggi akan mendominasi
semua desain elektronik di dunia sehingga mampu memberikan kemampuan komputasi
yang tinggi serta meminimumkan jumlah komponen-komponen konvensional.
Langganan:
Postingan (Atom)